Itikaf adalah berdiam diri di masjid sambil melakukan evaluasi dan perenungan diri. Beberapa aktivitas yang bisa dilakukaan saat berdiam diri di masjid adalah aktifitas yang produktif, tidak membuat gaduh, namun tetap hikmat dan bernilai ibadah. Misalnya adalah:
- Membaca Al-Quran dan Tafsirnya.
- Berzikir.
- Evaluasi Diri dan Perenungan
- Membaca Buku yang Bernilai.
- Tadabur Al-Quran.
- Dsb
Itikaf tentu saja sangat bermakna jika dilakukan. Dengan itikaf kita juga bisa fokus pada amalan ibadah sebelum nantinya di waktu yang lain tentu kita akan disibukkan dengan berbagai pekerjaan dan aktivitas. Untuk itu, sangat dibutuhkan saat bulan Ramadhan untuk bisa mendapatkan kebermaknaan dan pengalaman spiritual salah satunya lewat ibadah itikaf.
Rasulullah mencontohkan itikaf dilakukan saat bulan Ramadhan, khususnya 10 hari terakhir sebelum Ramadhan atau saat masa lailatul qadar akan datang. Untuk itu, itikaf sangat dianjurkan karena dicontohkan oleh Rasulullah.
Manfaat dan Hikmah Itikaf
Ada banyak hal yang bisa kita dapatkan dari itikaf. Itikaf tentunya bukan sekedar berdiam diri di masjid, melainkan ada sesuatu yang bisa kita dapatkan dari itikaf yang bisa menginspirasi dan memberikan makna dalam hidup kita. Berikut adalah manfaat dan hikmah dari i’tikaf bulan ramadhan.
1. Evaluasi Diri
Evaluasi diri adalah hal yang paling sulit dilakukan oleh manusia walaupun itu terhadap dirinya sendiri. Akan sangat mudah kita mengevaluasi diri orang lain namun akan sulit jika kita mengevaluasi diri kita sendiri. Evaluasi diri seperti proses atau pegangan yang akan membawakan kita mencapai hikmah dan perbaikan diri. Tanpa evaluasi diri tentu saja manusia akan terjebak dan tersesat karena terbawa hanya oleh diri atau hawa nafsu pribadinya.
2. Perenungan Tentang Hidup
Di masa itikaf kita juga bisa merenung banyak hal tentang hidup. Berada di dalam masjid membuat kita terkondisikan untuk mengingat Allah dan mengingat segala kebesarannya. Untuk itu, kita akan mengingat bahwa hidup kita banyak sekali dosa-dosa dan kesahalan baik yang disengaja ataupun tidak. Untuk itulah Allah memberikan kita kesempatan itikaf salah satunya untuk mengingat dan merenungi kehidupan.
Perenungan saat i’tikaf di Bulan Ramadhan ini juga bisa tentang masalah dunia dan akhirat, masalah kebahagiaan, masalah kesalahan di masa lalu, apa yang sudah kita lakukan dan apa yang sudah kita lalaikan. Di masa-masa selain bulan Ramadhan, tentu saja hal ini sulit kita lakukan. Untuk itulah, kesempatannya ada di bulan Ramadhan ini untuk melakukan perenungan atau penghayatan diri.
3. Khusyuk Beribadah
Selama itikaf kita akan banyak berdiam diri di masjid dan dikeliingi oleh orang-orang yang juga khusyuk dalam beribadah. Selama beritikaf kita akan fokus pada bagaimana beribadah menghadap Allah SWT bukan lagi masalah-masalah keduniawian. Untuk itu, ibadah itikaf membantu kita untuk bisa melaksanakan shalat, puasa, dan tadabur Al-Quran dengan tetap khusyuk dan tumaninah.
Ibadah di hadapan Allah tentu hanya masalah ibadah ritual, tapi menuntut ilmu, mengisi rohani dengan pengetahuan agama, ceramah yang menyejukkan juga bisa termasuk kepada ibadah jika diniatkan untuk nantinya dilaksanakan demi kebaikan atau kemaslahatan.
Saat di luar bulan Ramadhan, banyak sekali aktivitas dan kesibukan kita yang terkadang tidak membuat kita khusuk. Untuk itu, kesempatan ramadhan ini atau pada saat itikaf ini adalah saat yang tepat untuk kita bisa khusyuk dan menjalankan perintah Allah dengan sebaik-baiknya.
4. Membangun Spiritual (Hubungan antara Allah dan Manusia)
Saat itikaf ini juga kesempatan untuk membangun spiritual diri yang kuat. Spiritual diri yang kuat bisa didapatkan dari ibadah-ibadah yang dilaksanakan dengan khusus dan perenungan diri yang kuat. Pengalaman spiritual ini tentu saja tidak akan bisa berdampak pada bulan-bulan setelah ramadhan jika dilaksanakan tanpa keikhlasan. Untuk itu, pengalaman spiritual bisa didapatkan dari itikaf yang tidak hanya sehari saja dan membutuhkan konsistensi serta keikhlasan dalam menjalankan.
Ada banyak sekali orang yang melakukan itikaf. Namun tentunya motif yang berbeda-beda. Untuk itu, spiritual harus dilakukan dengan niat yang lurus dan ikhlas agar mendapatkan pengalaman spiritual yang membuat kita semakin dekat dengan Allah SWT.
5. Menjauhi Sejenak Hiruk Pikuk Dunia
Dengan melaksanakan itikaf kita bisa menjauh sejenak dari hiruk pikuk dunia dan membuat diri kita semakin fokus untuk beribadah. Pada saat itikaf kita tidak akan terkena hiruk pikuk dunia sebagaimana yang ada di tempat perbelanjaan atau tempat-tempat lainnya yang justru malah mengkondisikan umat islam untuk berbelanja atau menghabiskan uang.
Itikaf yang kita lakukan tentunya membuat kita banyak dikondisikan oleh lingkungan yang positif dan jauh dari kemaksiatan. Tentu akan berbeda jika kita menghabiskan waktu dengan berbelanja, sekedar berkumpul dengan teman-teman, tanpa ada orientasi yang jelas.
0 comments:
Post a Comment